Siapa Atlet Sepak Bola Yang Paling Malang Nasipnya ?
Bet88 Sports - Membaca pertanyaan ini, bayangan saya seketika teringat pada kisah Robert Enke. Tepat hari ini, 10 November menjadi salah satu hari kelam dalam sepakbola Jerman karena pada hari ini, sebelas tahun lalu, Jerman kehilangan salah satu pesepakbolanya.
Robert Enke bunuh diri karena depresi.
Sepuluh November 2009, Robert Enke yang saat itu tidak dipanggil timnas Jerman tampak santai menikmati hari liburnya sebagai pemain sepakbola. Siang itu, dia memutuskan untuk mengendarai mobil Mercedes 4x4 dan berkeliling kota Hannover.
Ditengah perjalanan, penjaga gawang klub Hannover 96 itu tiba-tiba mengehentikan mobilnya di persimpangan kereta api di dekat rumahnya di kawasan Neustadt am Rubenberge. Enke memarkir mobilnya tepat di tengah rel seakan menunggu kereta dari Hamburg menuju Bremen untuk menghantamnya.
Kereta api menghantamnya dengan tanpa ampun, publik sepak bola dunia kemudian gempar dengan kasus bunuh diri Robert Enke ini. Dari surat wasiat yang ditinggalkannya, Enke diketahui mengalami depresi berat sejak kehilangan putri kandungnya yang meninggal pada tahun 2006 akibat penyakit jantung. Sejak peristiwa itu, mental Enke terganggu.
Ronald Reng, sahabat dekat Enke menceritakan bahwa depresi yang dialami Enke berawal akibat tekanan mental yang dia terima sebagai penjaga gawang. Tekanan psikologis itu semakin bertambah berat ketika Enke berseragam Barcelona pada musim 2002 silam.
Pada tahun-tahun ini, Enke berjuang untuk lepas dari depresi yang dia alami termasuk dengan berkonsultasi ke Dokter Kejiwaan pada tahun 2003.
“Dia menderita depresi dan rasa takut akan kegagalan,” ungkap dr. Markser yang menangani Enke kala itu.
Di Barcelona menjadi titik paling berat dalam karier Enke sebagai pemain sepak bola. Didatangkan dari Benfica pada musim 2002, Enke terkucilkan dari skuat Barcelona yang mayoritas dihuni para pemain Belanda saat itu. Bahkan saat pertama kali berkomunikasi dengan pelatih Barca, Louis Van Gaal berkata padanya dengan kalimat yang cukup menyakitkan.
"Aku bahkan tidak mengenal siapa kamu" ujar Van Gaal.
Enke kemudian didepak dari Barcelona pada musim berikutnya, tahun 2003. Bibit-bibit depresi ini kemudian ditambah parah dengan kematian putrinya pada tahun 2006.
Sang Istri, Teresa, telah mencoba sekuat tenaga agar Enke keluar dari hari berat yang menderanya. Teresa menyatakan bahwa Enke terjangkit kelainan yang menyebabkan dirinya selalu melankolis mendalam akibat kehilangan putrinya, dipecat dari pekerjaan, dan rudungan dari orang-orang di sekitarnya.
“Berulang kali saya menyatakan bahwa selalu ada untuknya. Sepakbola bukanlah segalanya. Masih banyak hal indah di kehidupan ini," ujar Teresa mengisahkan cerita Enke kepada The Telegraph.
Namun sayang, Robert Enke tidak berhasil melewati hari-hari berat yang dia lewati sebagai pesepakbola dan seorang ayah yang kehilangan putrinya. Dalam surat terakhirnya, dia meminta maaf kepada semua orang atas perbuatannya ini.
Setiap 10 November, puluhan Fans akan berkumpul di AWD Arena markas klub Hannover 96 untuk menghormati kematian almarhum. Rasa simpati juga datang dari Kanselir Jerman saat itu, Angel Merkel atas kasus yang diderita Enke. Publik sepakbola Jerman berduka, salah satu legenda Jerman Michael Ballack juga turut mengucapkan bela sungkawanya dan meminta agar perudungan dalam sepakbola dihentikan.
Penjaga gawang memang rentan dengan tekanan psikologis yang berat karena satu blunder yang dilakukan kiper bisa berakibat fatal dalam pertandingan sepakbola.
Jika mengingat kasus Enke ini, saya jadi bersimpati pada Karius dan juga Kepa. Semoga mereka bisa melewati hari-hari berat sebagai penjaga gawang dan kembali bangkit seperti dulu.
Post a Comment