Moment Sepak Bola yang paling Menyedihkan
Bet88 Sports - Mungkin orang-orang banyak yang nggak tau soal ini. Atau mungkin juga ada yang tau tetapi sudah lupa.
(Warning, ini tulisan panjang banget)
Menurut saya, salah satu momen dalam sepakbola yang membuat saya sedih adalah saat terhentinya perjuangan Timnas Suriah pada Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Rusia kemarin.
Suriah memulai perjuangan pada Kualifikasi Piala Dunia ini dari Babak Kedua dengan kondisi negara yang berada dalam kecamuk Perang Saudara. Alhasil, seluruh pertandingan kandang Suriah terpaksa harus dimainkan di negara lain.
Petualangan dimulai dari Ronde Kedua Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia. Suriah tergabung dalam Grup E bersama tim-tim semacam :
- Jepang : Sang Samurai Biru, The King Of Asia, juara Piala Asia empat kali (1992, 2000, 2004, 2011). Debut di Piala Dunia tahun 1998, kemudian selalu lolos secara beruntun hingga sekarang, 2002, 2010, 2014, dan nanti 2018. Kekuatannya sudah tidak usah diragukan.
- Afghanistan : Tim dari Asia Tengah yang sebenarnya juga punya potensi. Sayang negaranya juga dikoyak Perang Saudara, sehingga seluruh pertandingannya juga harus terpaksa dimainkan di negara tetangga serumpunnya, Iran.
- Singapura : Tim dari Asia Tenggara yang kekuatannya selalu naik-turun. Dahulu merajai Piala AFF bersama Thailand, tapi sedang menurun perfomanya. Mungkin Timnas Singapura sewaktu-waktu bisa mengejutkan tim-tim lain jika perfomanya sedang baik.
- Kamboja : Tim cupu dari Asia Tenggara yang sedang membangun kekuatan sepakbolanya. Mungkin suatu saat bisa mengejutkan tim-tim lain.
Hasilnya, tidak ada kejutan yang berarti. Jepang lolos sebagai Juara Grup dengan menyapu bersih seluruh 8 pertandingan, Suriah finish di peringkat kedua dengan memenangi semuanya kecuali ketika melawan Jepang, bahkan dihantam dengan skor telak, masing-masing 3–0 di tandang dan 5–0 di kandang. Begini klasemennya :
Sebenarnya aturan lolos ke Ronde Ketiga adalah semua tim yang finish di peringkat pertama (8 tim) plus 4 runner-up terbaik. Tapi Suriah beruntung bisa lolos. Begini klasemennya peringkat keduanya :
Karena sistem kualifikasi ini memakai regulasi baru, di mana seluruh tim yang lolos ke Ronde Ketiga akan ikut lolos juga ke Putaran Final Piala Asia 2019, maka Suriah sudah cukup bagus sebenarnya. Sebab, sejak memasuki milenium tahun 2000-an, Suriah hanya sekali lolos ke Piala Asia, yaitu pada tahun 2011.
Namun, selain itu, kiprah Timnas Suriah diragukan untuk melaju jauh di Ronde Ketiga. Sebab, selain faktor pertandingan kandang yang sangat krusial tidak bisa dimainkan di negaranya (Bahkan kali ini seluruh pertandingan kandang TImnas Suriah harus dimainkan di Malaysia, padahal jaraknya sangat jauh dari Suriah), kemampuan TImnas Suriah untuk berhadapan dengan tim-tim besar cukup diragukan. Contohnya ketika mereka digampar bolak-balik oleh Jepang.
Undian Ronde Ketiga dimulai, Suriah tergabung di Gup A bersama tim-tim semacam :
- Iran : Auman Singa Persia, salah satu tim yang paling perkasa di kancah Asia. Pernah juara Piala Asia 3 kali beruntun (1968, 1972, 1976), dan juga sudah pernah lolos ke Piala Dunia sebanyak 5 kali, (yaitu tahun 1978, 1998, 2006, 2014, dan nanti 2018). Punya kebiasaan untuk memegang peringkat pertama FIFA dari tim-tim di Asia. Pelatih mereka saat itu adalah Carlos Queiroz, mantan asisten petatih Sir Alex Ferguson di MU dan mantan pelatih timnas Portugal di Piala Dunia 2010 yang terkenal dengan taktik defensifnya.
- Korea Selatan : Kesatria Taeguk adalah tim yang patut dibanggakan oleh masyarakat Asia. Dengan materi pemain yang tidak diragukan, sudah 10 kali lolos Piala Dunia (1958, 1986, 1990, 1994, 1998, 2002, 2006, 2010, 2014, dan nanti 2018), bahkan juga pernah menembus ke Babak Semifinal Piala Dunia pada tahun 2002 saat menjadi tuan rumah bersama Jepang. Faktor Son Heung Min juga banyak berpengaruh.
- Uzbekistan : Tim bau kencur dari Asia Tengah (negaranya baru lahir tahun 1991), tapi melesat menjadi The Rising Star Of Asia yang perfomanya harus diwaspadai oleh tim-tim besar di Asia.
- China dan Qatar : Tim-tim kuda hitam Asia yang sedang membangun kekuatannya. Qatar sedang memproyeksikan rencananya untuk Piala Dunia 2022 nanti, sedangkan China adalah tim yang lumayan perkasa di kancah Asia, walaupun bukan termasuk tim-tim besar Asia.
Regulasi pada Ronde Ketiga ini adalah, masing-masing 2 tim dari Grup A dan Grup B yang finish di peringkat 2 besar akan langsung lolos ke Piala Dunia, sedangkan masing-masing tim dari Grup A dan Grup B yang finish di peringkat ketiga akan diadu satu sama lain, dan pemenangnya akan diadu lagi dalam babak play-off melawan tim dari federasi Amerika Utara (CONCACAF), jika menang barulah lolos ke Piala Dunia.
Sungguh sulit. Sebab, kemungkinan peringkat 2 besar Grup A pasti akan jatuh ke tangan Iran dan Korsel, itu berarti Timnas Suriah harus berjuang maksimal untuk minimal bercokol di peringkat ketiga, lalu mempersiapkan babak play-off. Padahal lawan-lawannya yang lain juga tim-tim kuda hitam yang sulit ditaklukan.
Perjuangan dimulai.
Pertandingan pertama : Tandang ke Uzbekistan, Suriah harus tunduk dengan skor 1–0 lewat gol Alexander Geynrikh di menit ke-73. Di sisi lain Iran dan Korsel masing-masing bercokol di 2 besar setelah menundukkan Qatar (2–0) dan China (3–2).
Klasemen : IRN 3 pts, KOR 3 pts, UZB 3 pts, SYR 0 pts, CHN 0 pts, QAT 0 pts.
Pertandingan Kedua : 1 Bulan kemudian, Timnas Suriah harus terbang ke Malaysia untuk melakoni pertandingan kandang melawan Korsel. Betapa jauhnya. Hasilnya imbang 0–0, Iran juga imbang 0–0 melawan China. Jadi, secara mengejutkan, Uzbekistan mengambil alih peringkat pertama setelah menang 1–0 melawan Qatar.
Baca
Klasemen : UZB 6 pts, IRN 4 pts, KOR 4 pts, SYR 1 pts, CHN 1 pts, QAT 0 pts
Pertandingan Ketiga : Suriah menang ! Dari Malaysia, timnas Suriah terbang ke China, dan dapat hasil 1–0 lewat gol dari Mahmoud Al-Mawas di menit ke-54. Di sisi lain, Iran dan Korsel kembali mengambil alih klasemen 2 besar setelah Uzbekistan tunduk 1–0 di tangan Iran dan Korsel mengalahkan Qatar 3–2.
Klasemen : IRN 7 pts, KOR 7 pts, UZB 6 pts, SYR 4 pts, CHN 1 pts, QAT 0 pts
Pertandingan Keempat : Qatar mengalahkan Suriah di kandangnya dengan skor 1–0. Hasil yang mengecewakan. Iran terus bercokol di peringkat pertama dengan menundukkan Korsel 1–0 dan Uzbekistan mengambil alih peringkat kedua dengan menghantam China 2–0.
Klasemen : IRN 10 pts, UZB 9 pts, KOR 7 pts, SYR 4 pts, QAT 3 pts, CHN 1 pts.
Pertandingan Kelima : Hasil yang bagus, tapi tidak cukup untuk mendongkrak poin. Sebab Suriah semakin tertinggal dari peringkat 3 besar. Suriah imbang 0–0 melawan tim kuat Iran, Korsel mengambil-alih lagi peringkat kedua dengan menang 2–1 melawan Uzbekistan. China dan Qatar imbang 0–0.
Klasemen : IRN 11 pts, KOR 10 pts, UZB 9 pts, SYR 5 pts, QAT 4 pts, CHN 2 pts.
Sejauh ini, Iran, Korsel, dan Uzbekistan terlihat bakal menguasai 3 besar nanti. Performa Suriah masih belum cukup bagus untuk dapat menembus 3 besar.
Federasi China yang banyak duit mengevaluasi timnya. Pelatihnya dipecat, dan digantikan oleh Marcelo Lippi, pelatih berkaliber dunia dari Italia.
Setelah pergantian tahun, putaran kedua Ronde Ketiga pun dimulai.
Pertandingan Keenam : Ada harapan ! Di Malaysia, pada menit ke 90+5, Pemain berbakat Suriah, Omar Khirbin, secara dramatis mendapatkan hadiah penalti ketika berhadapan dengan Uzbekistan, penalti pun masuk ! Suriah menang 1–0 melawan Uzbekistan !
Di sisi lain, Iran memperkokoh singgasana peringkat pertamanya dengan menang 1–0 melawan Qatar di kandangnya dan Korsel terjungkal 1–0 oleh China-nya Marcelo Lippi.
Klasemen : IRN 14 pts, KOR 10 pts, UZB 9 pts, SYR 8 pts, CHN 5 pts, QAT 4 pts
Pertandingan Ketujuh : Kandidat favorit 3 besar kompak lagi ! Iran menang 1–0 lawan China, Uzbekistan bangkit 1–0 melawan Qatar, Suriah sendiri ditundukkan 1–0 oleh Korsel di Seoul. Iran selangkah lagi lolos ke Piala Dunia. Suriah sendiri berada dalam kondisi yang sulit.
Klasemen : IRN 17 pts, KOR 13 pts, UZB 12 pts, SYR 8 pts, CHN 5 pts, QAT 4 pts
Pertandingan Kedelapan : Dramatis ! Suriah yang sudah unggul 1–0 disalip di Babak Kedua oleh China ! Di saat pertandingan tampak akan berakhir 1–2, free kick dari Ahmad Al-Saleh menyelamatkan Suriah. Skor 2–2. Skor ini kelak akan berdampak besar bagi Suriah yang tentu akan disesali sekali bagi Suriah.
Di sisi lain, Qatar yang terpuruk di posisi juru kunci secara heroik menjungkalkan Korsel dengan skor 3–2. Dengan begitu, Iran secara resmi lolos ke Piala Dunia + Juara Grup A, sebab Uzbekistan tunduk 2–0 di kandangnya.
Suriah masih ada harapan ! Semua tim masih ada harapan, termasuk China yang turun ke posisi juru kunci. Bedanya, China maksimal hanya bisa finish di peringkat 3 saja. 2 pertandingan ke depan akan sangat krusial bagi semua tim.
Klasemen : IRN 20 pts*, KOR 13 pts, UZB 12 pts, SYR 9 pts, QAT 7 pts, CHN 6 pts**
Pertandingan Kesembilan : Bagus, Suriah ! Suriah menjungkalkan Qatar dengan skor 3–1 di Malaysia, sedangkan China menjegal Uzbekistan skor 1–0. Di Seoul, Korsel gagal memanfaatkan kondisi Timnas Iran yang hanya bermain dengan 10 pemain, Korsel 0–0 Iran. Ini berarti Qatar sudah pasti tersisih dari perebutan posisi 3 besar, sedangkan Korsel, Uzbekistan, Suriah, dan China akan saling jegal untuk saling berebut posisi. Saat ini Suriah bercokol di peringkat 3, menurunkan Uzbekistan yang jumlah poinnya sama, namun selisih golnya lebih sedikit dari Suriah.
Selanjutnya Suriah akan mencoba untuk kalau bisa menang di kandang Iran, tim yang belum kebobolan satupun dalam ronde ini. Jika skenario ini berhasil, pertandingan antara Qatar dan China sudah tidak memengaruhi posisi Suriah lagi. Suriah hanya tinggal berharap Uzbekistan akan imbang melawan Korsel. Dengan begitu, Suriah-lah yang akan terbang ke Piala Dunia di Rusia.
Klasemen :
IRN 21 pts*, KOR 14 pts, SYR 12 pts, UZB 12 pts, CHN 9 pts**, QAT 7 pts***
Pertandingan Kesepuluh : Keajaiban terjadi ! Suriah memang berhasil mengejutkan kandang Singa Persia dengan skor 1–0, tapi Iran yang sudah pasti lolos kembali memimpin pertandingan dengan skor 2–1. Di saat harapan untuk lolos ke Piala Dunia hampir menguap dengan seluruhnya, Omar Al-Somah yang mematikan berhasil menyamakan kedudukan di menit-menit akhir, 90+3. Bahkan komentator TV Suriah sampai berteriak histeris dan menangis menyaksikan gol ini.
Di lain tempat, Uzbekistan ditahan imbang oleh Korsel, 0–0. Jadi, posisi runner-up jatuh ke tangan Korsel. Kemenangan 2–1 China di kandang Qatar sudah tidak ada artinya lagi. Suriah 'hanya' berhasil lolos ke babak play-off yang mendebarkan karena finish di peringkat ketiga.
Klasemen Akhir :
Mungkin skenario terbaik untuk Suriah tidak terjadi, tapi menaruh harapan di babak play-off bukan hal yang buruk. Siapa yang akan berekspektasi bahwa Suriah akan melaju ke babak play-off setelah melihat performa Suriah yang dibabat 5–0 oleh Jepang ?
Kali ini lawan Suriah adalah Australia, lawan yang pasti lebih diunggulkan untuk lolos ketimbang Suriah. Tapi, dalam sepakbola, tidak ada yang pasti. Apalagi Suriah sering mengejutkan tim-tim besar di Ronde Ketiga sebelumnya.
Satu bulan kemudian, babak play-off zona Asia pun dimulai !
Leg 1
Suriah main kandang di Malaysia lagi. Padahal jarak antara Malaysia dengan Australia lebih dekat daripada jarak antara Malaysia dengan Suriah. Bisa-bisa nanti penontonnya malah lebih banyak dari Australia nanti. Tapi tidak apa-apa. Timnas Suriah sudah biasa dengan keadaan seperti ini.
Pertandingan dimulai dengan Australia menguasai jalannya pertandingan. Suriah bermain dengan strategi bertahan dan lebih menunggu bola. Perbedaan kualitas pemain antar-tim terlihat jelas di sini. Australia pun akhirnya unggul di menit ke-40 lewat gol dari Max Kruse. Babak pertama pun berakhir.
Jumlah penonton di stadion tidak cukup banyak, bahkan sebagian pendukung dari Suriah sebenarnya adalah orang-orang Malaysia sendiri yang bersimpati terhadap perjuangan Suriah hingga sampai kancah sejauh ini.
Di babak kedua, walaupun Australia masih menguasai jalannya pertandingan, pemain-pemain Suriah masih terus berusaha untuk tidak menyerah. Pertandingan pun memasuki menit-menit akhir, sementara keadaan sepertinya tidak akan ada yang berubah.
Namun, tiba-tiba, di menit ke-85, Timnas Suriah dianugerahi hadiah tendangan penalti. Dengan menanggung harapan rekan-rekannya, Omar Al-Somah berhasil menceploskan bola ke gawang Australia.
Pertandingan pun berakhir dengan skor 1–1. Australia semakin diunggulkan, karena hanya butuh skor minimal 0–0 di kandang nanti jika ingin lolos ke babak play-off yang selanjutnya.
Leg 2
Di Stadium Australia, Sydney, atmosfir menggila. Stadion penuh dengan warna kuning dan hijau, warna kaus timnas Australia. Masyarakat Australia sangat antusias menanti perjuangan The Socceroos pada pertandingan ini. Sebagian penonton ada yang berasal dari Suriah, kebanyakan adalah imigran dan pengungsi yang menetap di Australia. Dengan kondisi penonton dari Australia sebanyak ini, tekanan dari pemain-pemain Suriah pasti akan bertambah.
Pertandingan pun dimulai. Secara mengejutkan, Suriah berhasil unggul terlebih dahulu lewat gol dari Omar Al-Somah di menit ke-6. Khayalak stadium pun terhenyak oleh gol ini.
Tapi, Australia langsung tancap gas. 7 menit kemudian, legenda Australia, Tim Cahill, berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1–1 lewat sundulannya. Agregat pun kembali seimbang. Hingga babak pertama berakhir, masing-masing peluang dari Australia dan Suriah belum ada yang membuahkan hasil, dengan Australia yang kembali bermain dengan memanfaatkan penguasaan bola.
Di babak kedua, intensitas yang sama pun kembali berlanjut. Pertandingan pun semakin panas. Namun, usaha dari kedua tim belum ada yang berbuah gol. Pertandingan pun terpaksa dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.
Karena pertandingan yang panas, kondisi emosional kedua tim juga ikut berpengaruh. Dan petaka pun terjadi. Winger dari Timnas Suriah, Mahmoud Al-Mawas mendapatkan kartu merah di menit ke-94.
Babak pertama injury time berakhir, dan Timnas Suriah menghadapi bayang-bayang akan ancaman dari Timnas Australia yang akan lebih leluasa menyerang menghadapi Timnas Suriah yang bermain dengan 10 orang di babak kedua ijury time. Dan mimpi buruk pun akhirnya datang, lagi-lagi dari Tim Cahill. Lewat sundulannya di menit ke 109, ia menggenapi golnya menjadi 50 gol bersama Timnas Australia.
Speechless..
Namun, pemain-pemain Suriah pantang menyerah. Mereka mencoba berkali-kali untuk menyamakan kedudukan di sisa waktu yang semakin menipis ini. Lalu, keajaiban hampir terjadi lagi ! Pada momen-momen akhir pertandingan, Timnas Suriah mendapat hadiah tendangan bebas. Omar Al-Somah menjadi algojonya. Tendangan bebasnya berhasil mencapai target yaitu gawang, namun sayangnya, bola hanya membentur tiang gawang saja.
Tak lama kemudian peluit tanda berakhirnya pertandingan pun ditiup, bersamaan dengan terkuburnya harapan Suriah untuk dapat lolos ke Piala Dunia. Inilah yang membuat saya sedih. Karena perjuangan Suriah berakhir dengan sad ending. Tim ini berhasil mengejutkan banyak ekspektasi orang-orang. Siapa yang menyangka Suriah dapat menahan imbang tim-tim kuat semacam Korsel, Iran (2 kali), dan Australia di tengah-tengah kondisi negara mereka yang carut-marut tak karuan saat itu ? Tim ini begitu gigih dan pantang menyerah apapun yang terjadi. Hal ini terlihat dari banyaknya gol yang dicetak Suriah di masa-masa akhir pertandingan.
Saking sedihnya, saya berandai-andai kalau saja tembakan Omar Al-Somah ketika itu berhasil masuk ke gawang. Pasti yang lolos ke Piala Dunia saat itu adalah Suriah, bukan Australia. Sebab saya yakin, di babak play-off selanjutnya, Suriah pasti akan bisa mengalahkan Honduras, perwakilan dari zona CONCACAF (ketika itu Australia menang agregat 3–1 dengan mengalahkan Honduras di leg kedua di Sydney). Saya juga berandai-andai jika saja Suriah berhasil mempertahankan keunggulannya saat melawan China atau Iran, mungkin mereka akan lolos sebagai peringkat kedua. Dan Korsel serta Australia akan saling bunuh untuk mendapatkan tiket play-off yang selanjutnya.
Saya rasa Timnas Indonesia harus malu melihat perjuangan Timnas Suriah yang pantang menyerah, padahal negaranya dikoyak Perang Saudara, sementara kita malah nggak jelas perkembangan sepakbolanya.
Petualangan Timnas Suriah pada Kualifikasi Piala Dunia 2018 di masa lalu tidak akan pernah saya lupakan.
Post a Comment